Ini dikatakan langsung oleh SB satu diantara beberapa para pengendara kepada awak media,” Bang,apa kalian para awak media tidak monitor atas pekerjaan bangunan jalan yang dialihkan oleh pengusaha tambang batubara,hampir tiap hari saya pulang kerja terjadi kemacetan disana,”ujarnya SB.
Mendengar hal tersebut, Ya’Kub Kepala Desa Tenam saat disambangi di ruang kerjanya mengutarakan,” jalan pengalihan itu memang menjadi bergelombang,karena di bawah aspal tersebut ada rawa payo bisa jadi mengakibatkan cepat amblasnya,”terang Ya’Kub.
“untuk lebih jelasnya konfirmasi saja langsung ke pihak perusahaan yang kerja tersebut,” tambahnya.
Selanjutnya,di area lokasi pengerjaan jalan tersebut pengawas pekerja dari proyek saat dijumpai melarang untuk pengambilan Poto pengerjaan,” nanti aja mas,konfirmasi langsung saja ke kantor,temui orang disana,”cetus Prihatin nama seorang pengawas yang sedang berada di lokasi pengerjaan proyek tersebut.
Kantor perusahaan berkisar pukul 15.00 WIB sudah tidak ada karyawan,sehingga hanya ketemu Security,”besok pagi saja Mas,sekarang orang kantor sudah pulang,” ungkapnya.
Mengingat jalan Nasional untuk pemeliharaannya adalah dari dinas PUPR,kepala dinas PUPR H. Ajrisa Windra, ST, MM saat akan ditemui disayangkan belum bisa dikarenakan oleh kesibukannya,”nanti tunggu sebentar saya keatas dulu ke ruang Kabid ada rapat bentar,” cetusnya disela berlari kecil sambil naik anak tangga yang berada di kantor dinas PUPR Batanghari.
Terkait dialihkannya jalan Nasional tersebut,Dinas PUPR memiliki wewenang pengawasan beberapa bidang diantaranya bidang Tata Bangunan dan Prasarana Jalan (TBPJ), bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan (PJJ), bidang Pemeliharaan jalan dan Jembatan, bidang Penyehatan Lingkungan dan Prasarana Permukiman (PLPP), bidang Tata Ruang dan terakhir adalah bidang Sumber daya air (SDA).(Red)